infopaytren.com

MENGATASI KEMACETAN

Kemacetan memang menjadi momok menakutkan dikota-kota besar di Indonesia, terutama pusat kota seperti Jakarta dan kota-kota besar lainya, karena banyak sekali akibat yang ditimbulkan dari kemacetan misalnya Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah, Pemborosan BBM, Meningkatkan stress pengguna jalan, Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.

Sebenrnya usahapun sudah dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, misal di Jakarta, pemerintah setempat telah menerapkan sistem 3 in 1 dan penggembokan mobil yang parkir sembarangan. Ada lagi upaya pemerinta DKI untuk mengurangi kemacetan dengan meberlakukan pemakaian plat nomor ganjil - genap.

Mungkin cara dari negara negara lainya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas bisa di contoh oleh pemerintah kita, misal di cina untuk mengatasi kemacetan, berbagai cara pengurangan jumlah kendaraan dilakukan dan lebih ketat. Mulai dari pembatasan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) hingga membatasi penerbitan nomor pelat kendaraan roda empat yang baru --si pemilik kendaraan baru harus mengantre dengan cara diundi.

Ini adalah cara yang dilakukan Jepang untuk mengontrol peningkatan volume kendaraannya

1. Pembatasan tingkat emisi pada setiap kendaraan.

   Di kaca depan setiap mobil di jepang ditempeli sticker sertifikasi uji emisi dengan batas waktu masa berlakunya. Jika lewat masa berlakunya maka polisi berhak menilang.

 

2. Pengaturan pajak.

   Semakin tua sebuah kendaraan maka pajak yang harus dibayar menjadi lebih tinggi. Hal ini mengacu pada tingkat emisi yang dikeluarkan kendaraan ini. Semakin tua sebuah kendaraan maka produksi emisinya menjadi lebih tinggi dan berkontribusi lebih besar dalam mengotori lingkungan, hal ini yang menyebabkan nilai pajaknya yang lebih tinggi.

 

3. Parkir mahal.

   Untuk parkir di apato (apartemen tempat orang jepang biasa tinggal) biaya parkir perbulan biasanya mencapai 20000 sampai 25000 yen. Jika dikonversi ke rupiah sekitar 2,5 juta sampai 3 juta rupiah per bulan. Di tempat-tempat umum seperti mall, bandara, dll biasanya parkir menggunakan system coin yang dihitung perjam. Biasanya biaya yang diperlukan sekitar 200 yen per jam. Jika dikonversi ke rupiah sekitar 25000 rupiah perjamnya.

 

4. Biaya tol mahal.

   Biaya yang diperlukan saat lewat satu gerbang tol sekitar 900-1000 yen. Jika dikonversi ke rupiah sekitar 100 ribu rupiah.

 

5. Sarana transportasi umum yang baik.

   Dari semua uraian di atas, point ke 5 inilah yang memang jadi kuncinya. Sarana transportasi umum seperti bus dan kereta api yang nyaman, teratur, informatif, selalu tepat waktu dan relatif murah membuat orang cenderung memilih menggunakannya dibandingkan punya kendaraan sendiri.

 

 

Disamping cara di atas perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk menggunakan Transportasi umum

 

0 komentar:

Post a Comment