KONTROVERSI MOBIL MURAH
Akhir akhir ini di media banyak sekali menayangkan tentang mobil murah yang telah disahkan oleh pemerintah, banyak sekali yang menolak dengan adanya mobil murah tersebut dengan alasan menambah kemacetan Hal ini seperti yang diungkapakan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, DISHUB menyikapi perlu kajian ulang tentang kebijakan pusat untuk menerapkan mobil murah ramah lingkungan atau dikenal low cost green car (LCGC) karena sebelum mobil murah ini diterapkan, di Balikpapan sudah terjadi kemacetan yang luar biasa, sehingga sikap Pemkot dinilai lemah dalam menyelesaikan masalah kemacetan ini (balikpapanpos.co.id, 22 September 2013 , 13:44:00).
Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan menilai kebijakan pemerintah pusat soal pemasaran mobil murah justru akan berdampak negatif. Pasalnya kebijakan itu akan menjadikan masyarakat berjiwa konsumtif (Inilah.com, 22 September 2013 | 16:30 WIB), Menurut Taufik "seharusnya jangan dulu memprioritaskan soal mobil murah, tapi sembako murah dan utamanya untuk memperlancar laju ekonomi. Tapi ini kan memberikan persepsi peningkatan kebutuhan konsumtif saja. Perbaikan jalan lebih penting, sembako lebih penting,"
Kemudian Menteri Perindustrian justru membantah jika mobil LCGC disebut sebagai biang kemacetan. Dalam paparannya, LCGC merupakan program nasional, dengan demikian mobil murah tidak hanya tersebar di Jakarta. "Sekarang ini di Indonesia ada berapa kabupaten, ada berapa kota? Saya lupa, sekitar 500-an. Yang macet ada berapa? Di Jakarta kan ada lima kota, yang macet di mana saja? Jakarta misalnya 10. Surabaya itu lima. Semarang mungkin lima. Jogja lima. Yang macet paling 50, yang 450 sih enggak macet," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat.
Mungkin itulah sekilas kontroversi tentang mobil murah yang telah disahkan oleh pemerintah. . .
0 komentar:
Post a Comment